(Karya : Silvia Lestari Hutasoit)
Sebuah bangun datar
Kurva tertutup sederhana
Terbentuk dari titik persekitaran
Mengelilingi satu titik asal
Dengan jarak yang sama
Terhubung dengan diameter dan jari - jari
Berputar . . .
Membentuk sudut 360°
Miliki simetri putar dan lipat yang tak terhingga
Busur, Tali busur, Tembereng, Juring, Apotema, Titik pusat, Sudut pusat, Sudut keliling, Jari - jari, dan Diameter
Menjadi unsur penyusun mu
Walau hanya miliki satu sisi
Namun sudut mu tak terhingga
22/7 dan 3,14 menjadi acuan saat berhitung
Alangkah banyaknya benda di alam semesta
Memiliki rupa lingkaran
Kancing, Piring, Jam dinding, Pin
Beragam tak terhingga
Apakah mereka yang sengaja mengikuti bentuk mu?
Ataukah engkau yang meniru mereka?
Oval, elips, lonjong, bulat
Itukah plesetan mu?
Entahlah, Aku pun tak terlalu paham
Karena terlalu sulit tuk memahami
Siklus yang tak berujung
Lingkaran . . .
Kata orang bentuk nya bulat
Namun yang kutahu
Setiap lingkaran pasti mempunyai titik nol
Tempat dimana semua berawal dan berakhir
Begitu juga dengan kehidupan
Selalu punya akhir
Tetapi dalam sebuah kehidupan
Sebuah akhir adalah awal yang baru
#NB : Ini adalah puisi ter-gaje yang pernah saya buat. Karena puisi ini ditulis secara mendadak ketika di suatu sore, seorang guru matematika tiba - tiba masuk ke dalam kelas saat istirahat fullday sedang berlangsung. Padahal, tidak ada mata pelajaran matematika di hari itu. Kami diperintahkan untuk mengarang sebuah puisi bertemakan matematika dan harus dikumpulkan hari itu juga.
Tak ada makna yang dapat dipetik dari puisi yang saya tulis ini, saya hanya ingin menjadikannya sebagai koleksi puisi saja ✌
Tidak ada komentar:
Posting Komentar